Senin, 12 September 2016

Melepas Rasa...

Di bulan ini, kita kembali diingatkan pada sebuah kisah luar biasa tentang keimanan, kesabaran dan kepatuhan seorang Nabi Ibrahim as. Bahwa tidak ada satupun yang benar-benar dimiliki, melainkan dititipi.

Begitupun halnya untuk setiap fase dalam kehidupan yang terjadi, begitu banyak hal yang Ia titipi. Berkorban, adalah soal jalan yang dipilih.
Sebagai wujud kecintaan pada Ilahi. Melepas remah-remah cinta masa lalu yang pasti pernah ada pada setiap diri, yang boleh jadi melenakan bahkan menjauhkan dari cintaNya. Berharap kepada selainNya. Membangun angan-angan tanpa melibatkanNya. Dan lagi-lagi tak ada yang hakikatnya sungguh dimiliki, tapi semua hanyalah dititipi. Berkorban, adalah soal jalan yang dipilih. Melepas rasa yang tak lagi menghantarkan pada penambahan cinta pada Ilahi, yang sungguh jauh untuk dibawa ke dalam ikatan perjanjian yang suci.
Melepas rasa memiliki dan merasa paling berhak. Jerih payah yang diusahakan, sekalipun sudah berhasil digenggaman bukan berarti berpindah milik. Jabatan, harta, orang-orang terkasih, bahkan mungkin anak yang selama ini diusahakan,dirawat sepenuh hati dalam kandungan, namun pabila yang memilikinya meminta kembali, adalah mutlak kuasaNya.
Maka lepaskanlah...
Pun diri kita, bukanlah milik kita.
Renungan yang sungguh luar biasa dari kisah nabi Ibrahim as, betapa Allah menggantikan dengan hal yang lebih baik sebagai buah dari keimanan, ketaatan, kesabaran juga keikhlasan.

#refleksiIdulAdha1437H


Tidak ada komentar:

Posting Komentar